M eski sebelumnya lebih tertarik pada tank Amerika M1A1M
Abrams, tentara Irak kini mulai melirik tank Soviet T-72C untuk
membantu mereka membebaskan kota yang masih dikuasai
oleh militan ISIS. Menurut salah seorang narasumber di media
Ceko, Irak akan segera menerima pasokan tank T-72Cs dari
tentara Ceko. Sejak 2014 Irak membutuhkan pasokan senjata
tambahan dari Rusia karena pasokan senjata dari AS terus
berkurang.
Pada akhir Maret lalu, muncul sebuah foto sensasional di
internet menunjukan tank Amerika M1A1M Abrams milik
Angkatan Bersenjata Irak dan tank Rusia T-72C milik tentara
Syiah Iran melancarkan serangan bersama dalam
membebaskan kota Tikrit di Irak yang dikuasai secara ilegal oleh
ISIS. Kedua tank veteran era Perang Dingin yang dulu berada di
kubu yang berseberangan ini, kini—menjelang akhir "karir"
mereka—bersatu padu dalam pasukan yang sama untuk
melawan musuh sesungguhnya: teroris ISIS.
Kedua tank yang muncul dalam foto tersebut diduga merupakan
milik tentara Syiah yang didukung Iran. Tank T-72C merupakan
versi ekspor dari tank T-72 yang telah dimodernisasi. Mesin
tempur berusia 30 tahun ini merupakan bagian dari Angkatan
Bersenjata Iran, satu-satunya militer asing yang membeli
kendaraan modifikasi ini. Pembelian tersebut dilakukan pada
November 1991, mencakup pembelian lisensi untuk seribu buah
tank T-72Cs oleh Iran. Sebelum kesepakatan jual-beli lisensi
tercapai, Iran mendapat pasokan seribu tank langsung dari
pabrik pada 1993.
Sementara di Irak, bahkan setelah mengalami invasi Amerika,
pemerintah setempat tetap menunjukan ketertarikannya pada
kendaraan lapis baja Rusia yang telah lebih familiar bagi kru
tank lokal. Hingga beberapa waktu lalu, tentara Irak masih
mendapat pasokan tank Soviet dari negara-negara Eropa Timur.
Namun pada Februari 2013, mantan Menteri Pertahanan Irak
Letnan Jenderal Abdul Qadir Mohammed Jassim Obeidi al-
Mifarji' mengumumkan bahwa tentara Irak tak akan lagi
membeli 'tank Timur' karena mereka 'hanya bom dengan roda
rantai'. Maksudnya, amunisi tank sangat mudah meledak saat
mengalami penetrasi pada lapis baja, seperti yang kerap terjadi
dalam pertempuran yang melibatkan tank Soviet dalam Perang
Teluk.
Kemudian, dari 2010 hingga 2013, Angkatan Bersenjata Irak
menerima 146 tank M1A1M Abrams dari AS, dan pada
Desember 2014 Pentagon mengumumkan bahwa Irak akan
menerima 175 tank M1A1M Abrams yang telah dimodernisasi.
Namun, kekacauan yang ditimbulkan ISIS membuat Irak,
sepertinya, kembali melirik 'tank dari Timur'. Tank Soviet
dianggap cocok untuk digunakan melawan ISIS, terutama dalam
faktor pemilihan kru dan pencarian suku cadang. Sebuah media
Ceko mendapat informasi bahwa perusahaan Ceko Excalibur
Army (anak perusahaan Excalibur Group) akan segera memasok
tank T-72 yang telah diperbaharui dan mesin tempur infanteri
BMP-1 untuk Irak.
Kondisi persenjataan Irak saat ini sangatlah rumit. Pemerintah
Irak telah memiliki kontrak pasokan senjata jutaan dolar dengan
AS, namun kontrak tersebut tak kunjung direalisasikan. Kepala
Komite Pertahanan dan Keamanan Parlemen Irak Hakim al-
Zamili menyebutkan, hingga kini Irak belum mendapatkan
pasokan yang dijanjikan AS, bukan hanya pesawat penghancur
F-16, helikopter Apache, dan kendaraan tempur lain, tapi bahkan
senjata ringan dan senjata kelas menengah. Padahal, dalam
kontrak yang dibuat pada 2008 disebutkan bahwa AS tak hanya
bertanggung jawab untuk memasok teknologi, tapi juga
menyiapkan personel militer untuk mengoperasikan teknologi
tersebut.
Hal tersebut membuat Rusia dan Iran tergerak untuk membantu
Irak. Berbeda dengan AS, Rusia dan Iran berada di lokasi yang
tak terlalu jauh dari Irak dan mereka akan menghadapi masalah
yang sangat serius jika ISIS dibiarkan merajalela.
Pada musim panas 2014, dalam waktu yang terbilang singkat,
Rusia memasok lebih dari 10 pesawat penyerang darat Su-24,
helikopter serang baru MI-28, dan tank Solntsepek TOC-1A
untuk Irak. Tank Solntsepek TOC-1A dibuat berdasarkan
rancangan tank tempur T-90C. Kabarnya, tentara Irak sangat
menyukai kualitas sasis tank ini dan tengah mempertimbangkan
untuk membeli T-90C dan BMOP-72 Terminator-2 (yang juga
dibuat berdasarkan T-90C). Beberapa media mengabarkan, tank
ini diperkirakan mampu membantu para tentara Irak merebut
kembali kota-kota mereka dari ISIS.
Namun di luar itu semua, kini militer Irak memiliki kesempatan
langka untuk membandingkan T-72C dan M1A1M Abrams
secara langsung di medan tempur
Belum ada tanggapan untuk "Dulu Musuh, Kini Sekutu"
Posting Komentar