Dengan populasi resmi diperkirakan lebih dari 89 juta, Mesir merupakan negara paling padat penduduknya di Timur Tengah. Hampir tiga kali lipat dari jumlah penduduk Arab Saudi, empat kali lebih banyak dibanding Suriah, dan 10 juta lebih banyak dibanding Iran atau Turki. Tetapi ketika sampai pada masalah kekuatan militer, Mesir masih belum sekuat negara lain.
Salah satu yang dibutuhkan Mesir adalah kekuatan di laut. Dan dalam beberapa waktu terakhir negara ini dikabarkan terlibat pembicaraan dengan Prancis untuk membeli dua kapal mistral yang gagal dikirimkan ke Rusia.
Meski sebenarnya bukan kapal induk, mistral dengan bobot sekitar 16.500 ton mampu memproyeksikan kekuatan di laut karena mampu membawa setidkanya 40 tank, 16 helikopter tempur dengan kurang lebih 900 pasukan.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa Mesir sedang dalam pembicaraan dengan Prancis membeli kedua Mistrals awalnya diperuntukkan bagi Rusia.
Sejumlah negara lain disebut juga tertarik tetapi dari pernyataan pejabat Prancis Mesir yang sudah maju ke pembicaraan yang paling maju. Penjualan ini juga akan lebih terbuka mengingat Mesir juga baru saja menyelesaikan kontrak pembelian dua lusin jet tempur Rafale.
Dengan harga pembelian Rafale sekitar US$5,7 miliar, maka jika jadi membeli dua mistral maka Mesir akan mengeluarkan hampir US$ 7,5 miliar untuk membeli dua senjata ke Prancis.
Wall Street Journal menyebut jika kesepakatan tercapai maka kapal mistral ini akan meningkatkan kemampuan Mesir dalam memproyeksikan kekuatan mereka jauh di luar batas wilayah dan ini akan menjadi kekuatan Kairo dalam membangun wilayahnya menjadi daerah paling stabil di timur tengah bahkan mungkin di dunia.
Wall Street Journal membandingkan dengan ketika Rusia menyerang Georgia pada 2008 yang megnerahkan setidaknya 150 tank.
Sementara jika Mesir memiliki empat operator mistral maka Mesir bisa memproyeksikan kekuatannya seperti halnya Rusia. Dalam arti lain Mesir akan menjadi sebuah kekuatan adidaya di Timur Tengah.
Banyak alasan kenapa Mesir ingin memiliki kapal ini. Salah satunya untuk melampaui kekuatan militer turki yang saat ini juga tengah berusaha untuk membangun dirinya sebagai negara terkuat. Turki dikabarkan juga ingin memiliki sebuah kapal induk.
Kebutuhan akan kapal induk atau sekelas mistral terlihat penting ketika Mesir melakukan pengiriman kekuatan ke Yaman. Jika memiliki kapal induk maka hal itu akan jauh lebih mudah dan cepat.
Alasan yang paling kuat dari Mesir adalah keinginan untuk memperkuat kemampuan terbang angkatan laut mereka yang sejauh ini memang masih sangat lemah.
Seperti halnya negara-negara Timur Tengah, Mesir adalah negara yang kaya akan minyak dan gas alam. BElum lama ini perusahaan raksasa minyak Italia, Eni mengumumkan temuannya tentang ladang minyak di lepas pantai Mediterania Mesir.
Ladang gas ini disebut “supergiant”. dan dijuluki “Zohr Prospect,” yang diyakini mengandung 30 triliun kaki kubik gas alam, setara dengan 5,5 miliar barel minyak sehingga menjadi ladang minyak terbesar yang pernah ditemukan di Laut Mediterania.
Mesir jelas membutuhkan kekuatan untuk mengawasi dan mempertahankan sumber daya besar ini. Eni mengatakan Zohr bisa memenuhi kebutuhan gas Mesir selama beberapa dekade.
Tapi tempat ini berada di wilayah labil seperti Timur Tengah yang konflik tidak pernah surut terjadi di kawsan tersebut. Mesir harus mampu mengontrol lapangan dan mengakuisi kapal induk atau operator mistral menjadi sebuah pilihan.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "APAKAH MESIR BENAR-BENAR BUTUH MISTRAL?"
Posting Komentar