Saat jet tempur teknologi tinggi dan kompleks serta hargaa yang mahal seperti Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighter, Dassault Rafale dan Eurofighter Typhoon mendominasi berita utama pesawat tempur dunia, tidak setiap negara membutuhkan pesawat super canggih seperti itu. Di sisi lain, negara-negara yang membutuhkan pesawat tempur mahal justru tidak memiliki hubungan baik dengan Amerika dan Eropa hingga akhirnya memilih jet tempur buatan Rusia atau China. Ada pasar yang cukup besar untuk pesawat dengan harga relative murah. Dan pasar ini didominasi Saab JAS-39 Gripen Swedia.
JAS-39 pesawat tempur generasi keempat yang murah tetap sangat baik. Awalnya dikembangkan di Swedia tahun 1980 sebagai bagian untuk mempertahankan kebijakan negara mereka yang netral. Pesawat dirancang untuk menjadi relatif murah, mudah dalam merawat tetapi mampu melawan setiap agresor potensial.
Sifat-sifat ini telah membuat Gripen menjadi prospek yang menarik bagi banyak negara termasuk Brazil, Afrika Selatan, Republik Ceko, Hungaria dan Thailand. Masih banyak negara yang menghadapi masalah keuangan untuk membeli pesawat tempur sangat mungkin melompat ke pesawat ini. Kroasia, Finlandia dan Bulgaria adalah beberapa negara yang tidak punya banyak uang tetapi dihadapkan pada kenyataan harus segera mengganti hardware tua mereka.
Swedia mulai mengembangkan Gripen pada tahun 1979 sebagai pengganti J-35 Draken dan JA-37 Viggen. Persyaratan dasar adalah pesawat tempur dengan kecepatan Mach 2,0 dengan kinerja di landasan pendek. Swedia memiliki strategi menyebarkan pesawat jika terjadi kasus invasi, yang berarti bahwa pesawat harus dapat beroperasi dari landasan sepanjang 2,600ft. Jet juga dirancang untuk bisa beroperasi dari landasan buruk atau jalan raya.
Pesawat yang muncul adalah bermesin tunggal, satu kursi, desain canard didukung oleh mesin Volvo-Flygmotor RM12-turunan dari General Electric F404-GE-400 F / A-18.
Jadi sebenarnya tidak benar bahwa Swedia mengembangkan Gripen sepenuhnya sendiri, banyak dari teknologi seperti mesin yang diambil dari luar untuk menekan biaya.
Banyak teknologi Inggris yang dibenamkan di pesawat ini. Dan inilah yang menjadi penghalang utama penjualan Gripen ke Argentina.
VARIAN BARU
Selama bertahun-tahun dari varin dasar yakni model A dan B, Gripen telah melahirkan model C dan D yang jauh lebih baik. Saab saat ini sedang mengembangkan generasi terbaru dan paling canggih yang disebut JAS-39E / F atau juga dikenal dengan Gripen NG yang kemungkinan akan dikirim ke angkatan udara Swedia di tahun 2018. Pesawat ini juga yang akan terbang untuk angkatan udara Brasil.
Varian E / F akan meningkat dalam hal jangkauan dan kemampuan payload yang lebih besar dengan peningkatan besar pada avionik .
Mungkin fitur yang paling penting adalah penggunaan radar elektronik aktif array Selex Raven ES-05 yang dibangun Inggrs untuk menggantikan radar mekanis-scan tua PS-05 / A. Gripen juga memiliki kemampuan jaringan yang komprehensif.
Berat lepas landas maksimum Gripen baru juga meningkat menjadi lebih dari 36.000 poun dari dari sekitar 31,000 untuk varian C / D varian.
Untuk kapasitas bahan bakar internal akan meningkat lebih dari 40%. Jet baru ini juga dilengkapi dengan dua stasiun senjata tambahan untuk meningkatkan muatannya. Pesawat ini juga memiliki sayap sedikit lebih panjang dan lebar.
Sebagai hasil dari peningkatan ukuran dan berat, Swedia telah mengadopsi mesin F414 Super Hornet yang akan diproduksi di bawah lisensi yang akan mendorong Gripen NG pada kecepatan Mach 1,2 tanpa afterburner.
Dave Majumdar, analisis militer dalam tulisannya di National Interest Jumat 25 September 2015 menyebutkan dengan Gripen NG segera dikirim ke angkatan udara Swedia dan Brasil, JAS-39 tidak akan diragukan lagi akan menjadi pemain penting di pasar jet tempur di dunia. Lini produksi Gripen direncanakan masih akan sampai 2022, namun para pejabat Saab telah menyarankan mereka bisa menjual versi upgrade dari airframes tua yang berada di penyimpanan.
Saab kepada wartawan di Paris udara acara awal tahun yang mungkin bisa menjual antara 300 dan 450 jet selama dua dekade berikutnya.
Belum ada tanggapan untuk "GRIPEN AKAN JADI PEMAIN PENTING"
Posting Komentar