TANJUNG SELOR – Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIII Tarakan yang baru saja diresmikan, ternyata masih mengalami sejumlah kendala.
Komandan Lantamal XIII Tarakan, Kolonel Laut Wahyudi H Dwiyono, meminta bantuan Penjabat Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) untuk menjembatani ke PT Pertamina (Persero) supaya membangun stasiun pengisian bahan bakar khusus untuk kapal perang (KRI) di Kabupaten Nunukan.
Pos pengisian bensin di Nunukan, kata Wahyudi, perlu dibangun karena lokasinya berdekatan dengan perbatasan.
Menurut Wahyudi, selama ini TNI AL jika beroperasi di kawasan Nunukan, kapal operasionalnya mengisi bensin di Tarakan.
"Kita hitung saja, jarak antara Tarakan dengan Nunukan lumayan jauh. Kalau mau mengisi bahan bakar kami yang ada di Nunukan mesti ke Tarakan dahulu. Kan bolak-balik buang bahan bakar banyak,” ujarnya.
Karena itu, sebaiknya, melalui Penjabat Gubernur Kaltara untuk membuat surat rekomendasi kepada Pertamina agar membangun pos pengisian bensin di Nunukan, yang dekat dengan Pulau Sebatik.
“Kita tidak perlu lagi tambah-tambah pasukan laut di perbatasan, yang penting bisa tersedia pos bensin di Nunukan, sudah bagus. Supaya kami mendapat kemudahan,” kata pria yang sebelumnya bertugas di Tanjungpinang sebagai Wakil Komandan Lantamal IV.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Kaltara, Triyono Budi Sasongko mengaku setuju atas usul tersebut. Dalam waktu dekat, Pemprov Kaltara akan membuat pengajuan permohonan kepada Pertamina agar mau mendirikan pos pengisian bensin.
“Kami akan buat surat rekomendasinya,” kata Triyono.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kapal Perang TNI AL Butuh Stasiun Bahan Bakar Dekat Wilayah Sebatik"
Posting Komentar