VANIMO – Komandan Angkatan Pertahanan Papua Nugini (PNGDF), Brigadir Jenderal Gilbert Toropo, pada hari ini mengonfirmasi bahwa dua warga negara Indonesia (WNI) sudah diselamatkan dari penyanderaan oleh kelompok bersenjata di sana.
Pejabat militer PNG itupun menceritakan kisah seluruh tim operasi pasukan pertahanan PNG ketika menyelamatkan dua WNI bernama Sudirman (28) dan Badar . Dua WNI itu sebelumnya diculik oleh kelompok bersenjata saat memotong kayu di wilayah Skopro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Kerom, dan dibawa ke PNG sejak pekan lalu.
”Kami mengharapkan mereka (dua WNI) akan dibebaskan pada Kamis 17 September sekira siang hari, namun itu tidak terwujud,” ungkap Jenderal Toropo, seperti dilansir dari ABC , Jumat (18/9/2015).
”Jadi perintah yang dikeluarkan ke PNGDF adalah bergerak lebih dekat guna membebaskan dua WNI. Hasilnya, ketika pasukan kami berpindah untuk berupaya merebut kembali dua WNI dari tangan mereka, kelompok bersenjata itu melarikan diri ke semak-semak karena takut,” sambungnya.
Jenderal Toropo menambahkan, dua WNI itu kemudian diserahkan oleh beberapa perempuan berasal dari kelompok penyandera, yang kemudian mengarahkan pasukan kami menuju tempat persembunyian kelompok bersenjata itu.
Pada akhirnya, satu orang dari kelompok bersenjata telah ditangkap, dan tidak ada satu pun tembakan yang diletuskan dalam operasi di dekat Vanimo itu. ”Kami ingin menangani operasi ini dengan hati-hati dan menghindari jatuhnya korban,” ucapnya.
Pemerintah Indonesia telah meminta bantuan PNG untuk membebaskan dua WNI itu. Pemerintah PNG juga telah merespons permintaan Pemerintah Indonesia dengan berjanji bertindak cepat untuk menyelamatkan kedua WNI.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) PNG, Peter O'Neill, dalam sebuah pernyataan juga menegaskan bahwa dua WNI dalam kondisi aman dan sementara dirawat di pusat kesehatan terdekat.
Belum ada tanggapan untuk "Komandan PNG Ungkap Kisah Operasi Pembebasan WNI"
Posting Komentar