
PONTIANAK - Batalyon Infanteri (Yonif) 641
Raider/Beruang, Kodam XII Tanjungpura memberangkatkan 360 prajurit
menuju perbatasan RI-Timor Leste di Nusa Tenggara Timur. Selama sembilan
bulan mereka ditugaskan sebagai Satgas Pengamanan Perbatasan disana.
Para prajurit berangkat menggunakan KRI Teluk Bone 511 dari Pelabuhan
Dwikora, Pontianak, kemarin sore. Kepala Staf Kodam XII Tanjungpura,
Brigjen TNI Ahmad Surpiyadi mengatakan, sebelum diberangkatkan, para
prajurit dibekali kemampuan penyelidikan dan pengamanan mencegah
masuknya narkoba ke Indonesia.
"Selain itu, para prajurit nantinya turut membantu pemerintah
setempat dalam memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi
masyarakat di perbatasan," ungkapnya kepada wartawan, Kamis
(09/06/2016).
Menurutnya, prajurit yang memiliki keterampilan dan dianggap cakap
dalam bidang pendidikan, sangat dimungkinkan untuk menjadi guru bantu di
sekolah selama bertugas.
Selain itu, para prajurit juga diharapkan untuk mempelajari kultur
dan budaya sosial masyarakat setempat, sehingga memudahkan proses
adaptasi di lingkungan bertugas, serta bisa lebih mudah diterima oleh
masyarakat.
"Rencananya, pasukan ini akan tiba pada 21 Juni 2016, karena
sebelumnya akan singgah terlebih dahulu di Jakarta dan Surabaya untuk
mengangkut pasukan dari wilayah Kodam lainnya yang turut bertugas di
sana," paparnya.
Komandan Yonif 641 Raider/Bru Letnan Kolonel Infanteri Wisnu
Herlambang mengungkapkan, sepanjang perbatasan RI-Timor Leste hanya
memiliki satu perlintasan resmi yaitu di Mota'Ain. "Fokus utama kita
untuk mencegah penyelundupan, karena banyak sekali perlintasan ilegal
yang rawan aksi penyelundupan," kata Wisnu.
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait di
perbatasan seperti Bea Cukai dan Karantina dalam menjalankan tugas.
Karena, menurut Wisnu, ini merupakan hal baru yang dilakukan oleh
prajurit TNI yang dibawanya itu.
Selama bertugas di perbatasan, prajurit Yonif 641 Raider akan menjaga
wilayah sektor timur dari Mota'ain hingga Nananoe. "Sepanjang wilayah
itu, terdapat sebanyak 20 pos penjagaan dan 1 markas induk, sehingga
total menjadi 21 pos," jelasnya.
Dia menambahkan terkait dengan pengamanan di wilayah sektor barat,
secara garis besar masih ada wilayah sengketa antar-kedua negara yang
ditangani PBB di wilayah Oekusi.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "360 Prajurit TNI Kalbar Dikirim ke Perbatasan Indonesia-Timor Leste"
Posting Komentar