LONDON - Kapal perang Inggris yang dibangun dengan
biaya 1 miliar poundsterling atau sekitar Rp19,2 triliun mogok di Teluk
Persia karena mesin rusak.
Kontraktor pembuat kapal mengklaim
bahwa Kementerian Pertahanan Inggris tidak memberitahu mereka bahwa
kapal perang tipe 45 destroyer dengan berat 8.000 ton itu, menghabiskan
waktu yang cukup lama di Teluk Persia.
Mesin kapal perang
berhenti bekerja saat kapal berada di tengah laut. Hal itu membuat para
awak kapal bertahan dalam kegelapan selama berjam-jam.
Mogoknya kapal perang itu membuat Kementerian Pertahanan Inggris dikecam
para anggota parlemen, karena menempatkan kehidupan para tentara
Inggris dalam risiko berbahaya.
Kritik keras salah satunya disampaikan oleh anggota parlemen dari Scottish National Party (SNP), Douglas Chapman.
”Saya benar-benar terkejut, memiliki aset satu miliar poundsterling,
(tapi) Anda menempatkan ke dalam zona perang dan kami tidak tahu apakah
orang-orang ini akan masuk ke sana dan pulang dalam kondisi hidup karena
mungkin ada masalah dengan sistem listik. Saya tertegun,” katanya.
Tomas Leahy dari Rolls Royce, kontraktor yang memproduksi mesin kapal
perang tersebut, mengatakan kepada Komite Pertahanan bahwa perusahaan
telah membuat mesin sesuai dengan spesifikasi yang disediakan.
”Apakah kondisi yang dialami di Teluk sejalan dengan spesifikasi? Tidak, mereka tidak," katanya, seperti dikutip dari
IB Times, Kamis
(9/6/2016). "Jadi peralatan yang harus beroperasi dalam kondisi jauh,
lebih sulit daripada yang diperlukan pada awalnya,” lanjut dia.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kapal Perang Inggris Senilai Rp19,2 Triliun Mogok di Teluk Persia"
Posting Komentar