Sejak tanggal 17 hingga 22 Agustus, Italia dan Amerika─di bawah perjanjian Open Sky akan melakukan penerbangan pengintaian bersama di langit Rusia dengan menggunakan pesawat OS-135B.
Kepala Pusat Penanggulangan Risiko Nuklir Rusia Sergey Ryzhkov mengatakan Rusia juga akan menjalankan sebanyak 42 misi observasi, termasuk enam penerbangan di atas wilayah Amerika Serikat dengan menggunakan pesawat Tu-214ON. Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran anggota Kongres AS pada musim gugur tahun lalu.
ON─dalam indeks penamaan pesawat─adalah singkatan dari “Otkritoe Nebo” (Open Sky). Dalam perjanjian multilateral yang melibatkan sebanyak 33 negara─demi membangun kepercayaan─telah tercipta suatu kesepakatan untuk mengizinkan satu sama lain terbang mengitari wilayah negara anggota perjanjian dalam waktu yang telah disepakati sebelumnya.
Hal ini bertujuan guna memastikan bahwa negara-negara tetangga tidak sedang melakukan persiapan militer. Segala pasukan di wilayah perbatasan tidak dapat bersembunyi dari inspeksi Open Sky ini.
Pada penandatanganan kontrak yang dilakukan pada 1992, Rusia yang saat itu kekurangan dana terpaksa menggunakan pengintai udara Tu-154 dan An-30 untuk keperluan pemantauan udara. Namun pada tahun 2011, muncul pesawat baru yang dirancang khusus untuk menjalankan tugas sesuai perjanjian.
Penyempurnaan dan penyelesaian sistem terus berlanjut hingga hari ini. Secara khusus, pada awal Agustus perwakilan Gabungan Perusahaan Teknologi Radio-Elektronik (KRET) mengumumkan sebuah kompleks avionik baru, yaitu sistem komunikasi satelit yang terproteksi.
Tu-214ON dibangun atas dasar pesawat Tu-214. Pesawat ini telah “ditata” ulang secara besar-besaran. Jumlah jendela pesawat ditambahkan untuk memasang perangkat pengamatan. Selain itu badan pesawat juga diubah demi menempatkan sistem radar. Hal ini dilaporkan Asosiasi Produsen Pesawat Kazan yang memproduksi pesawat tersebut.
-Tidak Disuka Amerika
Di bagian moncong pesawat, terdapat kompleks pengamatan pesawat (BKAN) yang diciptakan oleh spesialis bidang ini, “Vega”. Hal ini dirancang untuk penggambaran citra. Oleh karena itu, perangkat ini dilengkapi pembingkaian panorama dan unit kamera udara, kamera inframerah dan televisi, serta radar tampilan sisi.
Menurut perjanjian internasional, ukuran kamera televisi dan peralatan fotografi yang diizinkan adalah 30 cm, untuk kamera inframerah adalah 50 cm, dan radar tampilan sisi sepanjang tiga meter.
Setelah penerbangan, semua informasi yang didapatkan selama “pengintaian” dikumpulkan dan diproses dalam format digital tunggal yang diterima oleh semua pihak negara yang terlibat perjanjian.
Fitur pesawat baru yang dibangun hanya sebanyak dua unit ini rupanya tidak disukai oleh militer Amerika Serikat.
Pada tanggal 13 April 2014, surat kabar Weekly Standard menerbitkan surat dari empat anggota Komite Intelijen Senat yang menyatakan kekhawatiran mereka terkait fakta bahwa Rusia memperkenalkan pesawat baru yang menggunakan peralatan fotografi digital, radar tampilan sisi dengan radar tingkap (aperture) sintetis, dan peralatan inframerah.
Surat tersebut ternyata sampai kepada yang ditujukan.
Sejak tanggal 15 April, Ketua Komite Perwakilan Angkatan Bersenjata Mike Rogers mendesak Obama agar menolak hak penggunaan pesawat Rusia yang baru untuk terbang di wilayah udara Amerika Serikat.
Hasilnya, pada tanggal 18 April 2014 Amerika Serikat melarang penerbangan inspeksi Rusia.
Meskipun demikian, Deputi Menteri Pertahanan Federasi Rusia Anatoly Antonov mengatakan bahwa Rusia tidak akan mencegah penerbangan pengintai Amerika Serikat di atas wilayah Rusia.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "RUSIA GUNAKAN TU-214ON UNTUK OPEN SKY, AS SEMPAT KHAWATIR"
Posting Komentar