Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Gatot
Nurmantyo, mengungkapkan motif di balik sikap Australia yang
membantu Timor Timur merdeka dari Indonesia dan kemudian
menjadi negara Timor Leste pada 20 Mei 2002.
Australia, kata Gatot Nurmantyo, mengincar cadangan minyak
dan gas di lepas pantai Laut Timor atau dikenal dikenal dengan
Celah Timor. Australia ingin menguasai cadangan minyak yang
melimpah di Celah Timor.
"Itu adalah bentuk proxy war (perang dengan memanfaatkan
pihak ketiga). Australia saat itu membantu Timor Timur untuk
lepas dari Indonesia. Itu diakui Xanana Gusmao (Perdana
Menteri Timor Leste), bahwa Australia ada di balik lepasnya
Timor Timur," ujar Gatot dalam acara pertemuan Forum
Pimpinan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Malang,
Selasa, 7 April 2015.
Celah Timor adalah istilah yang digunakan untuk menyebut
kawasan perairan antara Pulau Timor, Indonesia dan Australia.
Batas laut antara Australia dan Indonesia dinegosiasikan pada
tahun 1972. Namun bagian batas itu masih dalam perselisihan
karena Portugal yang waktu itu mengklaim wilayah atas Timor
Leste memutuskan untuk membatalkan mengikuti negosiasi.
Namun Timor Leste belum menentukan batas perairannya
dengan negara tetangganya, Indonesia dan Australia. Negosiasi
dimulai sejak tahun 2002. Meski sejumlah persetujuan interim,
batas-batas perairan yang permanen belum ditentukan.
Australia dan perusahaan minyak internasional dituduh
menekan Timor Leste untuk menerima formula bagi-hasil
minyak. Timor Leste dan Australia menandatangani traktat pada
Januari 2006 namun belum diratifikasi oleh negara lain hingga
delapan bulan ke depan.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Australia Bantu Timor Timur demi Cadangan Minyak"
Posting Komentar