KUALA LUMPUR - Wall Street Journal ( WSJ ) mengungkap uang lebih dari USD1 miliar atau lebih dari Rp13 triliun mengalir ke rekening pribadi Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak.
Aliran dana mencurigakan itu merupakan laporan terbaru yang mengguncang Pemerintah Malaysia. Sebelumnya, media yang berbasis di AS itu pernah mengungkap aliran uang ke “rekening gendut” PM Najib yang besarnya USD681 juta.
WSJ yang laporannya mengutip sumber-sumber terkait di Malaysia menulis, aliran dana yang lebih besar dari sebelumnya itu merupakan aliran dana pada 2011 dan 2013.
Kejakasaan Agung Malaysia, pernah mengungkapkan aliran dana USD681 juta berasal dari donatur pihak Kerjaaan Arab Saudi. Kejaksaan Agung kala itu juga membersihkan nama PM Najib dari tuduhan korupsi.
Anehnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir, menegaskan, pihak keluarga Kerajaan Saudi tidak terkait dengan aliran dana ke rekening PM Najib. Jubeir bahkan memastikan dana itu dari warga pribadi asal Saudi yang kemungkinan besar untuk kepentingan investasi.
Pihak PM Najib, ketika dihubungi The Malaysian Insider, menolak berkomentar atas laporan terbaru dari WSJ . ”Perdana Menteri tidak akan merespon (laporan). Dia saat ini di luar negeri,” kata seorang ajudan Najib yang menolak disebut namanya, Selasa (1/3/2016).
Dalam laporan terbaru itu pula, WSJ, menyatakan, dana sebesar itu berasal dari dana investasi milik lembaga keuangan negara; 1Malaysia Pengembangan Bhd (1MDB). Lembaga keuangan itu telah lama jadi objek penyelidikan lembaga anti-korupsi Malaysia.
Najib tercatat dengan salah satu petinggi di lembaga 1MDB. Lebih lanjut, media AS itu memastikan bahwa
para hasil penyelidik akan bertentangan dengan kesimpulan Kejaksaan Agung Malaysia.
Rekening PM Najib dengan jumlah sebesar itu, diduga dana penyimpangan 1MDB yang tersimpan di Amerika Serikat, Swiss, Hong Kong dan Singapura.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "WSJ: Uang Lebih dari Rp13 Triliun Masuk Rekening PM Najib"
Posting Komentar